Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
bagaimana dengan kita
bila kematian merenggut
hidup kita
sementara kita masih
merajut dosa
merenda maksiat
bagaimana dengan kita
jika malaikat maut
menjemput dengan paksa
sementara kita sedang di
puncak gairah
bersama pasangan ilegal
kita
bagaimana dengan kita
kalau saja ajal datang
tanpa kompromi
sementara kita sedang
sakauw
dengan segenggam putauw
bagaimana dengan kita
jika kematian membuyarkan
semua harapan
sementara kita masih
berjalan
dalam kegelapan tanpa arah
bagaimana dengan kita
kalau ajal menghentikan
kenikmatan hidup
sementara kita masih
mengumbar kesombongan
dan masih alergi dengan
kebenaran
bagaimana dengan kita
ketika Allah mengambil
nyawa kita
sementara kita tak pernah
mengingat-Nya
bahkan terbiasa
menantang-Nya
bagaimana dengan kita
saat jasad ditinggal ruh
padahal kita masih betah
menjahit kedengkian
sangat bernafsu menyebar
hasad
bagaimana dengan kita
ketika badan tanpa nyawa
menuju ke liang kubur
padahal kita masih membenci
kebenaran
bahkan bernafsu membungkam
penyerunya
bagaimana dengan kita
saat sang malakul maut
mencabut nyawa
sementara bekal tak pernah
kita miliki
hanya dosa yang menggunung
bagaimana dengan kita
saat keranda jenasah kita
diusung diiringi tangisan
keluarga
sementara yang kita miliki
hanya segunung dosa
apa bekal kita?
haruskah menderita dalam
kehidupan abadi?
Naudzubillahi min dzalik.
0 Response to "Bekal Kematian"
Post a Comment